• Breaking News

    agobisnis, kumpulan makalah agrobisnis, agrobisnis sambas, agrobisnis terbaru,

    Thursday, March 16, 2017

    Peralatan Sortasi dan Grading



    Meja sortasi yang digabungkan dengan proses pengemasan merupakan alat sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan proses sortasi dan grading. Produk yang datang ditempatkan dalam wadah sortasi, disortasi oleh seorang pekerja, kemudian dimasukkan ke dalam wadah pengemas dan akhirnya dikemas oleh pekerja kedua. Jika pekerja harus berdiri untuk menyortasi produk, maka diperlukan bantalan karet cukup tebal pada lantai agar dapat membantu mengurangi kelelahan.
    Meja sortasi yang digabungkan dengan proses pengemasan diilustrasikan pada gambar berikut.
    image
    Gambar 5. Meja sortasi yang digabungkan dengan proses pengemasan
    Selanjutnya adalah meja sortasi yang bergerak yang dikonstruksi dari kanvas dan mempunyai radius sekitar satu meter. Pinggirannya ditempel dengan gabus tipis untuk melindungi produk dari lecet atau memar selama sortasi, dan kemiringan dari pusat ke arah penyortir dibuat sekitar 10 derajat. Produk dapat ditumpahkan ke atas meja dari wadah pemanenan, kemudian disortir berdasarkan ukuran, warna dan/atau dilakukan pengkelasan, dan selanjutnya dikemas langsung ke dalam kemasan untuk proses selanjutnya.
    Dalam meja sortasi ini bisa sampai empat tenaga sortir/pengemas dapat bekerja dengan nyaman mengitari meja. Gambar meja sortasi bergerak dapat dilihat pada gambar berikut.
    image
    Gambar 6. Meja sortasi berputar
    Dalam melakukan sortasi dan grading untuk memisahkan bahan terbuang dan untuk mengeluarkan produk yang terlalu kecil, busuk atau rusak, tinggi tempat sortasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga pekerja dapat bekerja dengan nyaman untuk melakukan pekerjaannya. Tempat duduk dan atau bantalan dari karet yang kuat untuk berdiri, perlu disediakan untuk mengurangi kelelahan. Lokasi meja dan wadah sortasi hendaknya dipilih untuk meminimalkan pergerakan tangan.
    Tangan pekerja diharapkan mampu berputar dengan sudut 45 derajat untuk mencapai kearah meja, dan lebar meja hendaknya kurang dari 0.5 meter untuk mengurangi peregangan. Sinar yang baik (500 sampai 1000 lux pada permukaan pekerjaan) akan meningkatkan kemampuan tenaga sortasi untuk melihat produk cacat. Permukaan meja yang gelap atau buram juga dapat mengurangi kelelahan mata.











    A. MESIN SORTASI

    Sortasi merupakan kegiatan dalam penanganan pasca panen yang bertujuan untuk memisahkan bahan utama(produk utama) dengan bahan pengotor (losses) atau yang sering disebut dengan kegiatan operasi pemisahan. Pemilihan atau sortasi adalah pemisahan bahan baku ke dalam kategori-kategori yang berbeda karakteristik fisiknya seperti ukuran, bentuk, dan warna.
      Proses sortasi adalah metode pemisahan berdasarakan densitas atau daya apung antara bagian yang dihubungkan dengan bagian yang tidak diinginkan dari bahan pangan yang dibersihkan (wirakartakusumah, 1992).
    Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan standar ayakan. Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, memisahkan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku (fellow, 1988).
    Berdasarkan jenisnya mesin sortasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni :
    1.      Saringan Bergoyang
    2.      Saringan Bergoyang
    3.      Aerodinamik Patikel Kecil
    4.      Aerodinamik Patikel Kecil
    5.      Separator Gravitasi Spesifik
    6.      Separator Gravitasi Spesifik
    7.      Sparator Spiral
    8.      Sparator Spiral
    9.      Separator Silinder
    10.  Separator Silinder
    11.  Separator Piringan
    12.  Separator Piringan
    13.  Separator Siklon (Cyclone)
    14.  Separator Siklon (Cyclone)
    15.  Separator Sentrifugal






     

    Gambar 1. Mesin Sortasi


    B. Mesin Grading
    Grading merupakan kegiatan dalam penanganan pasca panen yang bertujuan untuk memisahkan bahan utama berdasarkan mutu yang dimiliki bahan tersebut atau pemisahan bahan baku ke dalam kategori-kategori berdasarkan kualitasnya.

    Gambar 2. Mesin Grading
    Beberapa hal yang menjadi acuan dalam pengelompokan bahan baku berdasarkan mutu ialah :
    Ø  Karakteristik Fisik
    a.       Kadar air
    b.      Ukuran
    c.       Bobot
    d.      Tekstur
    e.       Warna
    f.    Bahan lain (pengotor) dan bentuk

    Ø  Karakteristik Kimia
    a.       Analisis komposisi
    b.      Ketengikan ),
    c.       Indek asam lemak bebas
    d.      Aroma dan flavor
    Beberapa parameter tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanganan untuk memisahkan bahan utama berdasarkan mutu serta dalam hal perancangan mesin grading yang sesuai dengan standar.



    A.    Hammer Mill & Disk Mill / Mesin Penepung




    Gambar 1.  Mesin penepung
    Mesin Penepung adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan berbagai bahan hasil pertanian menjadi tepung. Mesin penepung terdiri dari dua jenis, tipe Disk Mill dan tipe Hammer Mill.

    Alat mesin penepung tipe Disk Mill ini bisa dipakai sebagai alat mesin bisnis produksi tepung beras, tepung jagung, mesin giling kopi, giling kacang, giling jagung, dll

    Proses penepungan merupakan proses pengecilan ukuran (size reduction) suatu bahan padat secara mekanis tanpa diikuti dengan perubahan sifat kimia dari bahan yang digiling. Mengingat sifat biji – bijian yang keras, maka terdapat 2 (dua) cara yang dikenal dalam proses penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Penepungan cara kering (dry prosess) didefinisikan sebagai bahan yang ditepungkan melibatkan perlakuan fisik dan mekanik untuk membebaskan komponen–komponennya dari sifat aslinya. Sedangkan penepungan cara basah (wet prosess) adalah bahan yang digiling melibatkan perlakuan fisiko–kimia dan mekanik untuk memisahkan fraksi–fraksi yang diinginkan. Kedua cara tersebut pada prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya. Tepung yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tepung yang mengandung lemak dan tidak mengandung lemak. Hal ini tergantung dari jenis bahan dasarnya Disc mill merupakan suatu alat penepung yang berfungsi untuk menggiling bahan serelia menjadi tepung, namun lebih banyak digunakan untuk menepungkan bahan yang sedikit mengandung serat dan juga suatu alat penepung yang memperkecil bahan dengan tekanan dan gesekan antara dua piringan yang satu berputar dan yang lainnya tetap.

    B.     Pengayak Getar



    Gambar 1.  Mesin pengayak

    Mesin Ayak berguna untuk mengayak berbagai bahan dengan sistem getar sehingga mempermudah dan mempercepat pengayakan.Dengan mesh sesuai yang diinginkan dan bertingkat mempermudah membersihkan bahan. 

    Secara umum mesin pengayak ini digerakkan dengan menggunakan motor listrik yang dihubungkan melalui pulley dan sabuk v-belt. 




    C.    Burr Mill / Mesin Penggiling
    Gambar 1.  Mesin penggiling (burr mill)

    Burr mill merupakan mesin yang yang digunakan untuk menggiling bahan-bahan atau mengecilkan ukuran bahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat diolah kembali menjadi barang yang mempunyai nilai lebih.  Contoh mesin penggiling ini ialah mesin penggiling singkong.

    Dasar kerja mesin penggiling cukup sederhana, bila dibandingkan dengan mesin penggiling yang lain. Ini disebabkan oleh fungsinya untuk dimanfaatkan menggiling singkong menjadi bahan makanan yaitu “Gethuk”. Sebelum penulis jelaskan
    seluruh sistem kerja akan penulis jelaskan mengenai komponen komponen yang terdapat dalam mesin penggiling tersebut. Komponen mesin tersebut adalah :


    a. Besi poros berbentuk ulir, berfungsi untuk menggiling bahan bahan yang  
        dimasukkan ke dalam mesin penggiling.
    b. Bodi mesin, digunakan untuk meletakkan seluruh isi mesin yang mendukung
        dalam proses penggilingan.
    c. Saringan, berfungsi untuk menyaring semua bahan yang telah selesai untuk 
        digiling.
    d. Kipas potong, berfungsi untuk memotong semua bahan yang telah selesai untuk di
        giling.
    e. Penutup kipas, berfungsi untuk meletakkan kipas dan saringan supaya melekat di
        body mesin.
    f. Engkol penggerak, berfungsi untuk menggerakkan besi poros mesin yang
        berbentuk ulir.

    Cara kerja mesin tersebut adalah sebagai berikut :
    a. Bahan singkong dimasukkan ke dalam mesin, melalui lubang input.
    b. Engkol penggerak digerakkan berputar searah jarum jam.
    c. Bahan singkong ditekan terus ke dalam mesin penggilling agar seluruhnya dapat
         tergiling sampai habis.
    d. Poros pusat yang berbentuk ulir, bila engkol digerakkan maka akan ikut berputar,
        dengan demikian bila ada singkong yang masuk, akan tergiling di dalamnya.
    e. Setelah proses penggilingan selesai oleh poros pusat, dilanjutkan oleh kipas
        pemotong, disini kipas pemotong tersebut akan memotong serat serat kecil hasil 
        penggilingan poros pusat. Setelah selesai pemotongan, maka proses selanjutnya 
       adalah menyaring hasil pemotongan oleh kipas potong, disini akan dihasilkan 
       singkong yang sudah lembut.

    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Travel