BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia. Actual product adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan. Augmented product adalah tambahan manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.
Hal lain yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun produk adalah adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai siklus kehidupan yang terdiri dari empat tahap. Keempat, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap siklus kehidupan produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana merancang strategi berdasarkan produk yang akan dipasarkan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui rancangan apa saja yang akan dibuat dalam strategi terhadapproduk yang akan dipasarkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran dan Strategi Produk
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p'sadalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang lingkup marketing. Jadi, apa yang ada dan sesuai dalam marketing di serap oleh strategi produk. Singkatnya marketing berkontribusi terhadap strategi produk dalam hal daur hidup produk, spesifikasi produk, penentuan target dan memasarkan produk.
B. Jenis Produk
Jenis produk berdasarkan tingkatannya adalah:
a. Produk Inti
Terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk (inti manfaat)
b. Produk Aktual
Merupakan produk nyata yang memiliki tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemasan, dan sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti. (barang atau jasa itu sendiri).
c. Produk tambahan
Merupakan tambahan bagi produk inti dan actual agar menciptakan dan menawarkan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen.
C. Peranan Produk Dalam Strategi Manajemen Pemasaran
Produk merupakan titik berangkat keberhasilan pemasaran. Jumlah penjualan produk tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli secara optimal, tidak dapat dipacu dengan strategi promosi penjualan yang efektif sekalipun. Walaupun perencanaan dan pelaksanaan program periklanan diserahkan kepada perusahaan iklan terkemuka, iklan tidak dapat merubah produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembeli menjadi produk yang diminati. Konsumen yang pernah mendapat pengalaman tidak memuaskan dari barang atau jasa yang pernah dibelinya, sulit dibujuk dengn iklan untuk membelinya lagi.
Dalam menyusun strategi produk para pimpinan perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berkaitan dengan barang dan jasa yang mereka usahakan yang meliputi:
a) Strategi pemilihan segmen pasar yang telah mereka tentukan sebelumnya.
b) Perusahaan yang bersangkutan wajib menyusun marketing mix
c) Pengertian tentang hakekat produk dimata pembeli.
d) Sebagian besar perusahaan memasarkan lebih dari satu jenis produk
e) Setiap orang pimpinan perusahaan wajib menganalisis posisi produk-produk mereka dalam siklus kehidupan produk (product life cycle)
1. Kebutuhan Dan Keinginan Pembeli
Di mata pembeli setiap jenis barang atau jasa yang akan mereka beli diharapkan minimal mengandung tiga elemen manfaat yaitu:
Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama disebut manfaat inti ( core benefits )
Manfaat yangdibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan ( expected benefits )
Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka ( augmented benefits )
Kebutuhan utama adalah manfaat inti yang diperoleh pembeli dari barang atau jasa. Sebagai contoh manfaat inti yang ingi diperoleh pembeli dari setiap mobil adalah dapat bepergian dengan cepat, aman, tidak kehujanan atau kepanasan. Dengan perkataan lain fungsi bisnis utama setiap jenis produk adalah menyajikan manfaat inti yang diharapkan pembeli. Tanpa kemampuan menyajikan manfaat inti tersebut produk apapun tidak akan diminati pembeli.
Kebutuhan tambahan misalnya manfaat televisi dapat dipenuhi oleh pesawat televisi dengan merk apapun, namun pembeli mempunyai pilihan pesawat dengan merk atau merk-merk tertentu yang mereka sukai. Sebab utama mereka memilih produk dengan merk tertentu atau yang dihasilkan oleh prodesen tertentu dapat beraneka ragam jenisnya, lima di antaranya yang populer adalah:
Ø Mutu barang dan jasa
Ø Desain, bemtuk atau penampilan produk
Ø Kemutakhiran corak, mode atau teknologinya.
Ø Ketenaran nama produsen distributor atau merk produk
Ø Untuk jenis produk konsumtif masal tertentu
Keinginan pembeli. Disamping dapat memenuhi kebutuhannya kebanyakan pembeli juga mengharapkan produk yang dibeli dapat memenuhi sebanyak mungkin manfaat yang mereka inginkan. Sebagian besar manfaat lain yang diinginkan pembeli tersebut terdiri dari berbagai macam atribut diluar fisik produk
2. Penggolongan Produk
Produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu barang ( goods ) dan jasa ( services ). Berdasarkan kriteria pembelinya barang dapat dibagi lagi menjadi 2 sub kelompok besar yaitu barang konsumtif ( consumer goods ) dan barang industrial ( industrial goods).
a) Barang Konsumtif
Barang dapat diategorikan sebagai barang konsutif apabila barang tersebut dibeli oleh konsumen akhir ( end user ) untuk mereka konsumsi sendiri. Barang-barang konsumtif dapat dibedakan lagi enjadi 4 macam yaitu :
Ø Barang konsumsi harian ( convenience goods )
Ø Barang konsumsi pilihan ( shoping goods )
Ø Barang konsumsi khusus ( speciality goods )
Ø Barang konsumsi yang tidak di cari ( unsought goods )
Barang konsumsi harian adalah barang-barang konsumtif yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. Pembeli seringkali membeli barang ini dan segera membelinyalagi dari pedagang terdekat setiap saat barang tersebut habis. Contoh: gula, kopi bubuk, rokok, sabun mandi, sabun cuci dan mie instan. Harga persatuan barang konsumsi harian biasanya tidak tinggi.
Barang konsumsi pilihan adalah barang konsumtif yang untuk memutuskan membelinya pembeli membandingkan tingkat kecocokan barang tersebut dengan keinginannya. Disamping itu mereka juga membandingkan harga, mutu, bentuk dan modl barang yang satu dengan yang lain.
Barang konsumsi khusus adalah barang konsumtif dengan cir-ciri yang unik atau merk dagang yang eklusif. Contoh jam tangan merk Polex, mobil sedan merk Roll Royce dan farfum merk Chanel. Karena ciri-ciri khusus tersebut pembeli bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk mendapatka barang. Harga persatuan barnga ini cukup tinggi, namun bagi pembelinya harga tidak mendominasi keputusan untuk membeli.
Barang konsumsi yang tidak dicari adalah barang atau jasa yang tidak dicari konsumen dari segmen atau segmen-segmen pasar tertentu karena mereka belum mengenalnya atau kalau diketahui tetapi pada umumnya belum terfikiran untuk membelinya. Contoh ensiklopedia, asuransi, batu nisan dan tanah pemakaman.
b) Barang industrial
Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh pembeli institusional untuk diproses lebih lanjut atau dijual kembali dengan keuntungan.
Barang industrial dapat dibedakan dalam tiga kelompok yaitu :
Ø Bahan baku dan bahan pembantu
Ø Bahan pendukung
Ø Bahan modal
Bahan baku adalah barang industrial yang diproses menjadi bagian dari barang jadi. Contohnya minyak sawit mentah yang dipergunakan sebagai bahan mentah untuk memproduksi minyak makan.
Bahan pendukung adalah barang-barang industrial yang dipergunakan untuk menbantu kegiatan memproduksi barang tetapi tidak menjadi bagian dari barng yang diproduksi. Contonya solar yang dipergunakan sebagai bahan penggerak power generator untuk menggerakkan mesi-mesin pabrik.
Barang modal adalah barang indutrial yang dipergunakan oleh pembeli untuk memproduksi barang atau jasa.
3. Strategi Pada Tingkat Produk Individual
Banyak keputusan harus dibuat perusahaan dalam menyusun strategi manajemen pemasaran pada tingkat produk secara individual. Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan secara khusus dalam pengambilan keputusan itu adalah:
a. Atribut produk ( product atributes)
b. Penggunaaan merk dagang ( branding atau trade mark)
c. Kemasan produk ( packaging)
1) Atribut produk
Atribut produk mempunyai pengaruh besar pada persepsi pembeli terhadap produk. Hal itu disebabkan karena secara fisik atribut produk membawa berbagai macam manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan pembeli. Oleh karena itu perusahaan wajib berhati-hati dalm mengambil keputusan yang bersangkutan. Atribut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan persepsi konsumen adalah mutu, corak , pernak pernik produk dan desain produk.
Mutu produk adalah kemampuan produk menunaikan fungsi utamanya. Dengan perkataan lain tingkat mutu produk ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan utama pembeli atau manfaat inti.
Tinggi rendahnya mutu produk dimata konsumen antara lain ditentukan oleh:
a. Panjang pendeknya jangka waktu pemakaian produk tanpa gangguan yang berarti
b. Tinggi rendahnya nilai manfaat yang disajikan produk
c. Cara penggunaan produk yang mudah
d. Biaya reparasi yang tidak memberatkan pemilik produk yang bersangkutan.
Pengembangan mutu. Tujuan utama strategi pemgembangan mutu adalah meningkatkan jangka waktu penggunaan, daya tahan dan ketangguhan produk melalui penggunaan bahan baku yang lebih baik mutunya atau perbaikan produksi. Salah satu manfaat yang diperoleh perusahaan dari upaya pengembangan mutu adalah dapat menarik lebih banyak konsumen yang menjadikan mutu sebagai salah salah motivasi pembelian mereka.
Pengembangan mutu produk dapat dilakukan karena berbagai macam sebab. Perusahaan dapat melakukan perbaikan mutu karena presepsi konsumen bahwa mutu produk-produk mereka rendah. Perusahan lain meningkatkan mutu produk mereka telah melakukan hal yang sama. Dengan demikian mereka tidak khawatir daya saingnya dipasar menurun.
Bentuk dan pernak penik produk. Bentuk dan pernak pernik ( accesories) produk merupakan salah satu sarana untuk memenangkan persaingan. Bentuk dan pernak pernik dapat meningkatkan penampilan estitika produk. Dengan bentuk dan pernak pernik yang berbeda konsumen dapat membedakan produk perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Produsen yang inovatif selalu berusaha menciptakan bentuk dan pernak pernik produk yang lebih menarik dibandingkan dengan produk saingan mereka. Untuk melakukan hal itu secara periodik mereka melakukan riset pemasaran. Mereka mendatangi para pembeli ( respondent) untuk menanyakan kesannya terhadap produk buatan mereka.
Desain produk. Seperti halnya bentuk dan pernak penik, tujuan desain produk adalah guna membedakan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk-produk saingan. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik pemandangan konsumen dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing. Disamping produk harus dapat membantu meningkatkan nilai penggunaaan produk misalnya kemudahan, ketangguhan dan keamanan penggunaannya serta kemudahan pengepakan dan pengiriman barang.
2) Strategi Penggunaan Merek Dagang
v Arti merk dagang bagi pembeli.
Merek dagang dagang terdiri dari nama, simbol, gambar atau kombinasi dari ketiganya yang dapat membedakan produk buatan perusahaan penghasil produk buatan perusahaan tertentu dengan produk sejenis lainnya yang dijual di pasar.
Merek dagang juga merupakan tanda untuk menunjukkan kepada pembeli tentang perusahaan penghasil produk bersangkutan. Merek dagang dipergunakan oleh banyak sekali barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar. Sesuai dengan luas daerah pemasaran yang dijangkau produk, merek dagang dapat dibedakan menjadi merek lokal, nasional dan internasional. Dimata pembeli merek dagang merupakan bagian penting dari produk.
v Peranan merek dagang bagi produsen.
Bagi produsen merek dagang tidak berarti nama semata-mata. Merek dagang mengandung janji kepada pembeli bahwa produsen menjamin secara konsisten akan menyajian manfaat, kegunaan, atribut dan pernak pernik produk yang tetap memuaskan. Merek dagang membawa reputasi bisnis perusahaan yang menghasilkan produk.
v Keputusan Penggunaan merek.
Keputusan manajemen perusahaan tentang penggunaan merek dagang produk yang mereka hasilkan dapat berwujud :
· Tidak mempergunakan merek
· Mempergunakan nama perusahaan sebagai merek semua produk yang dihasilkan
· Mempergunakan satu merek untuk tiap seri produk yang dihasilkan
· Mempergunakan merek khusus untuk tiap jenis produk
· Mempergunakan kombinasi merek
· Mempergunakan merek pedagang ritel
v Tidak Mempergunakan Merek
Keputusan tidak mempergunakan merek untuk produk yang dihasilkan diambil oleh banyak sekali perusahaan skala kecil dan menengah. Apabila roduk mereka dikemas, seringkali mereka hanya mencantumkan nama perusahaannya pada kemasan tersebut.
Salah satu sebab perusahaan-perusahaan kecil dan menengah tidak mempergunakan merek untuk produk mereka adalah karena mereka tidak mampu memenuhi konsekuensi keuangan apabila mereka mempergunakan merek. Untuk membangun perhatian pembeli kepada merek dagang, produsen pemilik merek perlu memperkenalkan dan mempromosikan merek tersebut kepasar. Tanpa pengenalan dan promosi tidak banyak pembeli yang mengenal dan memperhatikan merek tersebut.
3) Kemasan Dan Label
v Fungsi Kemasan
Kemasan adalah wadah ( container ) dan bungkus (wrapper ) sedangkan label adalah informasi tertulis tentang produk yang dicetak pada badan kemasan.
Sebagai wadah dan bungkus kemasan dapat terdiri dari beberapa lapis yaitu kemasan utama, kemasan kedua yang biasanya dibuang setelah kemasan dibuka.dan kemasan ketiga yaitu dooz karton yang dipergunakan selama pengangkutan dan penyimpanan produk digudang.
Kemasan mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana pelindung, sarana mempersulit pembajakan produk dan sebagai sarana promosi penjualan.
Fungsi kemasan:
1. Kemasan sebagai Pelindung Produk.
Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungproduk selama dalam pengangkutan, penyimpanan di gudang, diitoko selama produk itu belum habis dikonsumsi pembelinya. Dengan kemasan yang bermutu diharapkan produk dapat terhindar dari pengotoran, penyusutan, kerusakan, penguapan dan berbagai macam penurunan mutu yang lain.
2. Kemasan sebagai sarana pelindung pemalsuan.
Kemasan yang canggih desain dan bahan bakunya dapat mempersulit perusahaan lain untuk meniru dan memalsukannya. Dengan demikian kemasan yang baik dapat melindungi produk dari praktek persaingan yang sehat.
3. Kemasan sebagai Sarana Promosi Penjualan
Dengan perkembangan diberbagai segi kehidupan manusia dan bisnis peranan kemasan sebagai sarana penunjang strategi promosi penjualan semakin penting.
4) Produk Line Strategi
a. Pengertian Produk Line
Produk line sebagai salah satu kelompok produk dengan ciri atau fungsi khusus yang sama, diperuntukan bagi kelompok pembeli yang sama, didistribusikan melaui jenis distributor yang sama atau dalam batas harga eceran ( price range ) yang sama.
b. Produk Line Stretching
Strategi perusahaan memperluas usaha bisnisnya dengan menambah produk jenis baru yang belum mereka produksi sebelumnya disebut produk line. Strategi produk line streching dapat dilakukan dengan jalan downward, upward streching atau two-way streching.
Downward streching dilakukan bilamana perusahaan menambah jenis produk baru yang mutu, bentuk atau ukuran dan harganya lebih rendah dibandingkan dengan jenis produk-produk lain yang telah mereka pasarkan.
Dalam strategi produk ini produk baru dihasilkan dapat dipasarkan dengan merek dagang yang sama dengan produk lama atau dengan mempergunakan merek dagang yang lain.
Strategi downward stretching dapat dilakukan karena perusahaan melihat potensi permintaan yang mereka hasilkan di segmen pasar dengan tenaga beli yang lebih rendah cukup kuat.
Untuk meningkatkan permintaan konsumen segmen pasar yang lebih rendah tersebut perusahaan memproduksi produk yang sama dengan ukuran lebih kecil dan harga yang lebih rendah. Cara lain untuk memasuki segmen pasar yang lebih rendah adalah dengan jalan memproduksi produk yang sama dengan bentuk, mutu,atau pernak pernik yang lebih rendah.
Upward stretching dilakukan dengan jalan menambah jenis produk baru dan harganya lebih tinggi dari produk-produk lain yang sudah dihasilkan sebelumnya. Salah satu tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan dengan strategi produk ini adalah ingin memasuki segmen pasar lebih atas dari segmen-segmen pasar yang telah mereka layani.
Salah satu resiko yang mungkin dihadapi perusahaan melakukan strategi upward stretching muncul bilamana perusahaan-perusahaan saingan disegmen pasar yang lebih tinggi itu membalas dengan jalan memasuki segmen-segmen pasar yang telah mereka layani.
Two-way stretcing dilakukan dengan mencipatakan produk-produk yang mutu dan harganya lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang sudah dihasilkan perusahaan yang bersangkutan.
c. Produck Line-Filling
Dengan strategi produk ini perusahaan menambah jenis produk baru dalam seri-seri produk tertentu yang telah mereka hasilkan.
Tujuan bisnis yang ingi dicapai perusahaan dengan menerapkan strategi produk ini berlain-lainan. Salah satu tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan dengan strategi produk ini adalah ingin meningkatkan jumlah hasil penjualan dan keuntungan. Strategi produk ini kadang-kadang juga diterapkan perusahan karena peralatan produksi mereka belum terpakai penuh. Tujuan lain lagi adalah perusahaan bersangkutan ingin menawarkan jenis produk yang lebih komplit.
5) Produk Mix Strategy
Produk mix atau kombinasi produk adalah jumlah produck line dan jumlah jenis produk tiap produk line yang dihasilkan perusahaan tiap masa tertentu. Setiap perusahaan wajib mengusahakan kombinasi produk mereka sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan bisnis perusahaan secara optimal.
Konsep produk mix mengandung tiga unsur yang perlu diperhatikan perusahaaan dalam menyusun strategi kombinasi produk mereka. Ketiga unsur terseburt adalah:
a. Jumlah seri pruduk yang dihasilkan ( the product mix breadth)
b.Banyaknya jenis produk tiap seri ( the product mix length)
c. Konsisensi korelasi tiap jenis produk dengan seri jenis produk yang lain. ( the product mix consistency )
The product mix breadth menggambarkan jumlah seri produk yang dihasilkan perusahaan. Contoh lembaga manajemen jumlah seri produk yang mereka hasilkan ada tujuh yaitu jasa pendidikan program magister manajemen, lokakarya manajemen, in company training, pendidikan jarak jauh, konsultasi manajemen dan penerbitan buku.
The product mix length menggambarkan jumlah jenis produk tiap seri produk yang dihasilkan perusahaan. Tergantung dari kondisi dan tujuan bisnis masing-masing perusahaan, tiap seri produk yang mereka hasilkan dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub seri produk. Selanjutnya tiap-tiap seri produk terdiri dari beberapa jenis barang atau jasa. Perusahaan besar yang bertujuan menciptakan citra bahwa mereka produsen yang paling komplit jenis produknya dapat memproduksi banyak sekali seri, sub seri dan jenis produk.
The product mix consisitensi. Unsur ketiga yang wajib diperhatikan perusahaan dalam memutuskan strategi kombinasi pokok produk misalnya menambanh jumlah jenis produk konsistensi korelasi anatara jenis-jenis produk yang telah mereka hasilkan dan produk baru yang dihasilkan. Korelasi antara produk-roduk tersebut antara lain terletak dalam kaitan kegunaan dan penggunaan produk, jalur distribusi yang dipergunakan atau proses produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan produk baru.
6) Siklus Kehidupan Produk
Hal penting lain yang perlu diperhatikan setiap perusahaan dalam menyusun strategi produk adalah adanya fakta bahwa produk mempunyai tahap-tahap kehidupan. Secara keseluruhan tahap-tahap kehidupan tersebut disebut siklus kehidpan produk atau product life cycle ( PLC). Untuk menjaga atau memperpanjang eksistensi produk di pasar, perusahaan menerapkan strategi pemasaran yang tidak sepenuhnya sama pada tiap siklus kehidupan produk. Siklus kehidupan produk terbagi menjadi 4 tahap yaitu:
§ Tahap pengenalan ( introduction)
§ Tahap pertumbuhan ( growth)
§ Tahap kematangan ( maturity)
§ Tahap penurunan ( decline)
Tahap pengenalan dimulai pada saat produk baru diterjunkan ke pasar. Belum banak konsumen mengetahui atau memperhatikannya. Jumlah permintaan produk masih sedikit, perusahaan inovator belum dapat memperoleh keuntungan. Dilain pihak untuk memperkenalkan produk tesebut produsen inovator menyelenggarakan proram promosi penjualan secara insentif.
Apabila persepsi konsumen tehadap produk yang bersangkutan positif produk tersebut dapat lolos ke tahap berikutnya yaitu tahap pertumbuhan. Permintaan pasar atas produk tersebut meningkat, produsen inovator mulai memperoleh keuntungan. Keberhasilan produk memasuki pasar dan menghasilkan keuntungan akan segera diketahui perusahaan-perusahaan lain. Mereka ikut memproduksi dan memasarkan produk yang sama, persaingan yang muncul. Persaingan di pasar tersebut mendorong produk memasuki tahap siklus kehidupan ketiga yaitu tahap kematangan yang ditandai oleh semakin banyaknya produsen baru memasuki pasar.
Dalam tahap kematangan jumlah konsumen yang belum mengetahui produk yang bersangkutan semakin sedikit, sehingga kenaikan permintaan pasar tidak sepesat pada tahap-tahap sebelumnya. Apabila jumlah perusahaan baru yang memasuki pasar meningkat lagi produk akan memasuki tahap kejenuhan.
Dalam tahap sklus kehdupan produk in jumlah permintaan pasar tidak meningkat lagi. Di lain pihak persaingan pasar semakin ketat. Biasanya bentuk, ukuran dan mutu produk, harga dan saluran distribusi yang dipergunakan para rodusen yang hampir sama. Keuntungan masing-masing produsen menipis karena pada umumnya jumlah hasil penjualan meraka menurun.
Jumlah permintaan pasar pada tahap penurunan dapat secara substansial bialamana selama tahap itu di pasar muncul tekhnologi baru yang menghasilkan produk baru, yang dari berbagai aspek lebih baik dari produk lama. Produk lama akan memasuki tahap penurunan, permintaan produk secara keseluruhan mulai menurun. Perusahaan-persahaan yang tidak dapat bertahan menghadapi saingan produk baru akan menghentikan usahanya.
D. Cara Melakukan Strategi Produk
Salah satu cara untuk melakukan strategi produk yaitu melalui merek. Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003) adalah suatu nama, simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Kotler menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol yang komplek yang menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:
1. Atribut produk
Merek memberikan ingatan pada atribut - atribut tertentu dari suatu produk, misalnya jika kita mendengar merek Nutrisari, tentunya kita teringat akan minuman rasa jeruk.
2. Manfaat
Atribut - atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat secara emosional, misalnya atribut kekuatan kemasan produk menterjemahkan manfaat secara fungsional dan atribut harga produk menterjemahkan manfaat secara emosional yang berhubungan dengan harga diri dan status.
3. Nilai
Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk, misalnya merek Sony mencerminkan produsen elektronik yang memiliki teknologi yang canggih dan modern.
4. Budaya
Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu, misalnya Mercedes mempresentasikan budaya Jerman yang teratur, efisien, dan berkualitas tinggi.
5. Kepribadian
Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu, misalnya Isuzu Panther yang diasosikan dengan kepribadian binatang panther yang kuat (mesin kuat dan tahan lama).
6. Pengguna
Merek mengelompokkan tipe - tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu produk, misalnya Honda Jazz untuk konsumen remaja dan pemuda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa:
v Produk merupakan titik berangkat keberhasilan strategi manajemen pemasaran. Oleh karena itu strategi produk perlu disusun secara efektif dan efisien. Ada beberapa faktor yang wajib diperhatikan dalam menyusun strategi produk, antara lain: Atribut produk, penggunaan merek dagang dan kemasan.
v Dalam menyusun strategi produk adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai sikus kehidupan yang terdiri dari 4 tahap antara lain tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap kehidupan produk tersebut memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.
v Jenis produk berdasarkan tingkatannya adalah:
a) Produk Inti
b) Produk aktual
c) Produk tambahan
B. Saran
Adapun saran-saran yang perlu disampaikan yaitu sebaiknya dengan adanya srtaegi produk diharapkan produsen dapat meningkatkan kwalitas serta utu sebuah produk. Untuk menunjang hal itu maka disusun strategi produk secara efektif dan efisien.
Dalam penulisan makalah ini, tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang tanpa sadar penyusun lakukan, untuk itu kepada pembaca agar memberikan masukan moral dan koreksi sebagai dukungan dan penyempurnaan untuk makalah selanjutnya. Dan kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu selama pencarian bahan makalah dan penyusunan makalah ini.
No comments:
Post a Comment